Wednesday, February 06, 2013

SISTEM BASIS DATA--2



KONSEP SISTEM BASIS DATA DAN ABSTRAKSINYA

by: Rosiana Kurniawan- 672012213

Pendahuluan

A. Mengapa Harus Ada Sistem Basis Data

       Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data pun perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas, mengingat basis data memiliki sejumlah objek seperti file/table, atribut, dan record, beserta dengan definisi strukturnya secara detail. Organisasi basis data yang baik sangat diperlukan untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Oleh karena itu, diperlukanlah sebuah sistem basis data.


B. Tujuan Sistem Basis Data

       Tujuan system basis data adalah untuk memudahkan seseorang dalam mendapatkan data sesuai dengan apa yang dibutuhkannya, karena basis datanya telah tersistemkan dengan baik bersama dengan elemen-elemen yang lain.


C. Manfaat Sistem Basis Data

1. Kecepatan dan kemudahan (speed)

       Dengan menggunakan basis data pengambilan informasi dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Basis data memiliki kemampuan dalam mengelompokan, mengurutkan bahkan perhitungan dengan metematika. Dengan perancangan yang benar, maka penyajian informasi akan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.

2. Kebersamaan pemakai

      Sebuah basis data dapat digunakan oleh banyak user san banyak aplikasi. Untuk data-data yang diperlukan oleh banyak orang/bagian. Tidak perlu dilakukan pencatatan dimasing-masing bagian, tetapi cukup dengan satu basis data untuk dipakai bersama..

3. Efesiensi ruang penyimpanan (space)

       Dengan pemakain bersama, kita tidak perlu menyediakan tempat penyimpanan diberbagai tempat, tetapi cukup satu saja sehingga ini akan menghemat ruang penyimpanan data yang dimilikioleh sebuah organisasi. Dengan teknik perancangan basis data yang benar, kita akan menyederhanakan penyimpanan sehingga tidak semua data harus disimpan.

4. Pemusatan control data

       Karena cukup dengan satu basis data untuk banyak keperluan, pengontrolan terhadap data juga cukup dilakuan di satu tempat saja. Jika ada perubahan data alamat mahasiswa misalnya, maka tidak perlu kita meng-update semua data dimasing-masing bagian tetapi cukup hanya disatu basis data.

5. Keakuratan (Accuracy)

       Penerapan secara ketat aturan tipe data, domain data, keunikan data, hubungan antara data, dan lain-lain, dapat menekan keakuratan dalam pemasukan/penyimpanan data.

6. Ketersediaan (availability)

       Dengan basis data kita dapat mem-backup data, memilah-milah data mana yang masih diperlukan dan data mana yang perlu kita simpan ke tempat lain. Hal ini mengingat pertumbuhan transaksi suatu organisasi dari waktu ke waktu membutuhkan media penyimpanan yang semakin besar.

7. Keamanan (Security)

      Kebanyakan DBMS dilengkapi dengan fasilitas manajemen pengguna diberikan hak akses yang berbeda-beda sesuai dengan pengguna dan posisinya. Basis data bisa diberikan passwordnya untuk membatasi orang yang mengaksesnya.

8. Kemudahan dalam pembuatan program aplikasi baru

      Pengguna basis data merupakan bagian dari perkembangan teknologi. Dengan adanya basis data pembuatan aplikasi bisa memanfaatkan kemampuan dari DBMS, sehingga pembuatan aplikasi tidak perlu mengurusi penyimpanan data, tetapi cukup mengatur interface untuk pengguna.

9. Pemakain secara langsung

       Basis data memiliki fasilitas untuk melihat datanya secara langsung dengan tool yang disediakan oleh DBMS. Untuk melihat data, langsung ke table ataupun menggunakan query. Biasanya yang menggunakan fasilitas ini adalah user yang sudah ahli, atau database administrator.

10. Kebebasan data (Data Independence)

       Jika sebuah program telah selesai dibuat, dan ternyata ada perubahan isi/struktur data. Maka dengan basis data, perubahan ini hanya perlu dilakukan pada level DBMS tanpa harus membongkar kembali program aplikasinya.

11. User view

       Basis data penyediaan pandangan yang berbeda-beda untuk tiap-tiap pengguna. Misalnya kita memiliki data-data dari perusahaan yang bergerak dibidang retail. Data yang ada berupa data barang, penjualan, dan pembelian. Ada beberapa jenis pengguna yang memerlukan informasi terkait dengan data perusahaan tresebut. Mereka adalah pelanggan, kasir, bagian gudang, bagian akutansi dan manajer. Tidak semua data boleh diakses oleh semua pengguna. Misalnya kasir dia hanya boleh berhak melihat informasi nama barang dan harga jualnya. Sementara itu dia berhak untuk memasukan data penjualan . berbeda dengan pelanggan yang hanya melihat data keberadaan barang dan harga jual tetapi tidak berhak memasukan atau merubah data. Sementara itu bagian akutansi berhak melihat keuntungan dari tiap-tiap barang untuk menganalisa data akutansinya. Basis data mampu memberikan layanan organisasi seperti ini.


Landasan Teori




A. Sistem 

       Pengertian Sistem Menurut Jerry FutzGerald, (1981 : 5) Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

          Pengertian Sistem Menurut Davis, G.B, (1991 : 45 ) Sistem secara fisik adalah kumpulan dari elemen-elemen yang beroperasi bersama-sama untuk menyelesaikan suatu sasaran

         Definisi Sistem Menurut Dr. Ir. Harijono Djojodihardjo (1984: 78) “Suatu sistem adalah sekumpulan objek yang mencakup hubungan fungsional antara tiap-tiap objek dan hubungan antara ciri tiap objek, dan yang secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan secara fungsional.”

        Definisi Sistem Menurut Lani Sidharta (1995: 9), “Sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang saling berhubungan yang secara bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama”

Kesimpulannya, sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Contohnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada di negara tersebut.


B. Basis Data 

       Menurut Elmasri (2000, p4), basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan. Pengertian basis data menurut McLeod, R (2000, p16-pl7) adalah suatu koleksi data komputer yang terintegrasi,diatur dan disimpan dengan suatu cara yang memudahkan untuk diambil kembali. 

        Menurut Date (2000, plO) database merupakan kumpulan data persistent yang digunakan oleh sistem aplikasi pada beberapa perusahaan. Database menurut Connolly & Begg (2005, piS), adalah "a shared collection of logically related data, and a description of this data, designed to meet the information needs of an organization". Dalam bahasa Indonesia, definisi tersebut dapat dikatakan sebagai berikut : "kumpulan data yang terhubung secara logis, beserta deskripsi data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi sebuah organisasi" 

       Dapat disimpulkan bahwa Basis Data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. 


C. Sistem Basis Data 

       Sistem Basis Data merupakan sekumpulan basis data dengan para pemakai yang menggunakan basis data secara bersama-sama, personil yang merancang dan mengelola basis data, teknik-teknik untuk merancang dan mengelola basis data, serta sistem komputer yang mendukungnya. 

       Definisi dari Sistem Basis Data secara umum , yakni sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan satuan fungsi/tugas tertentu) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses / pekerjaan tertentu. 

        Sistem basis data dapat diartikan sebagai kumpulan file / table yang saling berhubungan (dalam sebuah basis data di sebuah sistem komputer), dan sekumpulan program (DBMS / Database Management System) yang memungkinkan beberapa user (pemakai), dan / atau program lain untuk mengakses dan memanipulasi file (table) tersebut untuk dapat digunakan secara maksimal.



Komponen Utama Sistem Basis Data


Komponen – komponen utama dari sebuah sistem basis data adalah sebagai berikut:


1. Perangkat keras (hardware)

Perangkat keras yang biasanya terdapat dalam sistem basis data adalah sebagai berikut : 
a. Komputer (satu untuk yang stand-alone atau lebih dari satu untuk sistem jaringan). 
b. Memori sekunder yang on-line (harddisk).
c. Memori sekunder yang off-line (tape) untuk keperluan backup data. 
d. Media / perangkat komunikasi (untuk sistem jaringan). 


2. Sistem operasi (operating system) 

      Sistem Operasi merupakan program yang mengaktifkan / memfungsikan sistem computer, mengendalikan seluruh sumber daya alam, dan melakukan operasi – operasi dasar dalam komputer (operasi input/output), pengelolaan file, dan lain sebagainya. Program pengelola basis data (DBMS) akan dapat berjalan jika sistem operasi yang digunakan sesuai dan telah aktif. 
       Contoh dari sistem operasi pada sistem komputer adalah MS-DOS dan MS Windows, untuk yang stand alone dan MS Windows (2000 Server, UNIX, LINUX, Novel_Netware dan lain sebagainya), untuk yang jaringan.
  

3.Basis data (database) 

       Sebuah sistem basis data dapat memiliki beberapa basis data. Setiap basis data dapat memiliki sejumlah objek basis data (seperti file/table, store procedure, indeks, dan lainya). Disamping berisi / menyimpan data, setiap basis data juga mengandung / menyimpan definisi struktur (baik untuk basis data maupun objek-objeknya secara detail). 


4.Sistem (aplikasi/perangkat lunak) pengelola basis data (DBMS) 

       Pengelolaan basis data secara fisik tidak ditangani langsung oleh user (pemakai), tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak (sistem) yang khusus / spesifik. 

Perangkat inilah disebut DBMS, yang akan menentukan bagaimana data diorganisasi, disimpan, diubah, dan diambil kembali. Perangkat tersebut juga menerapkan mekanisme pengamanan data (security), pemakaian data secara bersama (sharing data), pemaksaan keakuratan / konsistensi data, dan sebagainya. 

Perangakat lunak yang termasuk DBMS adalah MS-Access, Foxpro, Dbase-IV, Foxbase, Clipper, dan lainnya untuk kelas sederhana, dan Oracle, Informix, Sybase, MS-SQL Server, dan lainnya untuk kelas kompleks / berat. 


5. Pemakai (user) 

       Ada beberapa jenis / tipe pemakai pada sistem basis data, berdasarkan cara mereka berinteraksi pada basis data, diantaranya adalah: 

a. Programmer Aplikasi : Adalah pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui DML (data manipulation language), yang disertakan dalam program yang ditulis dalam bahasa pemrograman induk (seperti pascal, cobol, clipper, foxpro, dan lainnya). 

b. User Mahir (casual user) : Adalah pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program. Mereka menyatakan query (untuk akses data), dengan bahasa query yang telah disediakan oleh suatu DBMS. 

c. User Umum (End User) : Adalah pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan satu program aplikasi permanen, yang telah ditulis / disediakan sebelumnya. 

d. User Khusus (Specialalized User) : Adalah pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensional untuk keperluan khusus, seperti untuk aplikasi AI (artificial intellengence), Sistem Pakar, Pengolahan Citra, dan lainnyal, yang bisa saja mengakses basis data dengan / tanpa DBMS. 


6. Aplikasi (perangkat lunak) lain (bersifat optional) 

       sistem basis data dapat dilihat bahwa basis data pada intinya adalah disimpan pada media penyimpanan elektronik (hardisk), sedangkan database adalah terdiri dari beberapa file / table yang saling berelasi (berhubungan). Basis data tersebut dikelola oleh DBMS (database management system) dan database tersebut dapat dimanfaatkan oleh beberapa user (pemakai) yang dapat melakukan manipulasi pada database. Tidak semua user dapat melakukan manipulasi data di dalam database, hal ini diatur sesuai dengan hak aksesnya dari masing – masing user tersebut.


Bagian Penyusun Abstraksi Data


Terdapat 3 level abstraksi :

1. Level Fisik (Physical Level)

       Lapis fisik merupakan lapis terendah, lapis ini menjelaskan bagaimana (how) data sesungguhnya disimpan. Pada lapis inilah struktur data dijabarkan secara rinci. 

2. Level Logik / Konseptual (Conceptual Level)

       Lapis konseptual lebih tinggi dari lapis fisik. Lapis ini menjabarkan data apa (what) saja yang sesungguhnya disimpan pada basis data, dan juga menjabarkan hubungan-hubungan antardata secara keseluruhan. Seorang pengguna dalam level ini dapat mengetahui bahwa data mahasiswa disimpan pada tabel mahasiswa, tabel krs, tabel transkrip dan lain sebagainya. Conceptual view dapat disetarakan dengan schema, dilakukan database administrator. 

3. Level Penampakan/pandangan (View Level)

       Lapis pandangan merupakan lapis tertinggi pada abstraksi data. Pada lapis ini pengguna hanya mengenal struktur data yang sederhana, yang berorientasi pada kebutuhan pengguna. Data yang dikenal oleh masing-masing pengguna bisa berbeda-beda dan barangkali hanya mencakup sebagian dari basis data. Misalnya: Bagian keuangan hanya membutuhkan data keuangan, jadi yang digambarkan hanya pandangan terhadap data keuangan saja, begitu juga dengan bagian akuntansi, hanya membutuhkan data akuntansi saja. Jadi tidak semua pengguna database membutuhkan seluruh informasi yang terdapat dalam database tersebut. 

Sebagai gambaran , misalnya terdapat struktur data bertipe record seperti berikut : 

Pegawai = RECORD 
Nama : STRING; 
Alamat : STRING; 
Bagian : STRING; 
Gaji : LongInt; 
End:

      Pada contoh ini record pegawai berisi 4 buah field (nama, alamat, bagian, gaji). Setiap field memiliki nama, dan setiap nama memiliki tipe data. Pada level fisik, pegawai dapat dijabarkan sebagai blok data yang terletak pada lokasi berurutan (satuan byte). Pada lapis konseptual masing-masing record dijabarkan dengan definisi tipe data . pada lapis view, user tertentu hanya boleh mengakses data tertentu, contohnya, seorang yang menangani penggajian berhak mengetahui gaji seseorang bahkan mengubahnya, tetapi orang yang bekerja di bagian lain tentu tidak boleh melihatnya.


Hubungan antara Sistem, Sistem Basis Data, dan Abstraksi Data


       Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data pun perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas, mengingat basis data memiliki sejumlah objek seperti file/table, atribut, dan record, beserta dengan definisi strukturnya secara detail. Organisasi basis data yang baik sangat diperlukan untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Oleh karena itu, diperlukanlah sebuah sistem basis data. 

       Sistem basis data biasanya menyembunyikan detail tentang bagaimana data disimpan dan diperlihara. Oleh karena itu, seringkali data yang terlihat oleh pemakai sebenarnya berbeda dengan yang tersimpan secara fisik, itulah pengertian abstraksi yang terdiri dari beberapa tingkatan atau level. Jadi, abstraksi data merupakan level dalam bagaimana melihat data dalam sebuah sistem basis data. Itulah mengapa data, basis data, sistem basis data (beserta komponennya), dan abstraksi data saling terhubung. 






Referensi:

Jogiyanto HM. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan         Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta. Andi.

Gordon B. Davis, Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian 1, PT Pustaka Binamas Pressindo, Jakarta: 1991

Dr. Ir. Harijono Djojodihardjo, Pengantar Sistem Komputer, Erlangga, Bandung: 1984

Lani Sidharta, Pengantar Sistem Informasi Bisnis, P.T. ELEX Media Komputindo, Jakarta: 1995



No comments:

Post a Comment